30++ Jenis Tari Bali – Kesenian Tari Tradisional Pulau Dewata, Gambar & Klarifikasi


Setelah sebelumnya kita membicarakan ihwal beberapa tari Bali, seperti tari kecak, barong, legong, dan pendet. Pada kesempatan kali ini, RimbaKita.com akan menghidangkan tarian khas Bali lain yang tidak kalah unik dan terkenal dibanding tarian tradisional yang lain.





Bali merupakan salah satu destinasi wisata yang menjadi paras Indonesia bagi para pelancong luar negeri. Pulau Dewata ini menyimpan bermacam-macam kearifan lokal dengan keragaman budaya disetiap sudutnya.





Salah satu warisan kebudayaan yang menjadi huruf Bali adalah tarian tradisional. Hal ini mampu dilihat saat kita berkunjung ke Bali. Hampir ditentukan, kita akan disuguhi dengan aneka jenis tarian khas Bali. Tarian ini dibawakan oleh seluruh unsur penduduk , baik tua, muda, pria serta wanita.





Keelokan tari asli Bali nampak dari gerakan, iringan musik, makna dan filosofi yang dikisahkan, kesakralan, nilai budaya, serta penggunaan kostum dan properti ketika menari. Tari Bali merupakan pintu bagi pelancong setempat maupun mancanegara untuk lebih mengenal warisan luhur Pulau Dewata.





Oleh alasannya adalah itu, dibutuhkan perlakuan dan kesadaran untuk mempertahankan keberadaan budaya Indonesia semoga tetap lestari di era mendatang. Misalnya dengan menggelar pementasaan dikala upacara budaya dan keagamaan, sebagai fasilitas hiburan, ajang komunikasi masyarakat, serta mempelajari aneka tarian tradisional khas daerah masing-masing.






Seni Tari





Seni tari ialah bab dari kesenian dengan dengan media ungkap gerakan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menyampaikan pemahaman seni tari ialah salah satu bentuk kesenian yang memilki media ungkap atau substansi gerak lewat gerakan manusia.





Adapula pengertian lain wacana seni tari, contohnya berdasarkan KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia menerangkan bahwa seni tari tari ialah pemikiran seni berkaitan dengan gerakan badan (tangan dan yang lain) yang berirama dan umumnya diringi bunyi (musik, gamelan, dan lainnya).





Substansi dasar dalam tarian ialah gerak. Namun gerak yang dimaksud bukan gerakan realistis atatau keseharian, melainkan gerakan ekspresif. Gerak ekspresif ialah gerakan indah dan mampu mensugesti perasaan melalui ritme tertentu.





Gerakan indah tersebut tidak terbatas pada gerakan lembut atau halus, sebab mampu juga gerakan berpengaruh, agresif, keras dan sarat tekanan dapat menciptakan gerakan yang indah.





Tari Tradisional





Setidaknya ada lebih dari 117 tarian daerah yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia. Beberapa diantaranya bahkan diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia, seperti tari Bali, adalah tari barong ket, tari baris, tari legong keraton, tari rejang dan sebagainya.





Tari tradisional ialah sebuah tarian yang berasal dari masyarakat daerah tertentu yang secara bebuyutan di wariskan serta menjadi budaya orisinil penduduk setempat.





Suatu tarian dapat dikategorikan selaku tari tradisional jika memiliki ciri mirip berkembang secara bebuyutan, diiringi musik tradisional, serta berkembang di masyarakat umum.





Tari tradisional di Indonesia dibagi menjadi 3 jenis tarian, adalah tari klasik yang merupakan tari tradisional yang lahir di lingkungan keraton, hidup dan meningkat semenjak zaman feodal, serta diwariskan secara turun temurun di golongan ningrat. Contohnya yakni tari serimpi, tari bedhaya, tari bondan, dan sebagainya.





Kemudian tari kerakyatan atau folklasik yang ialah tarian tradisional yang lagi dari kebudayaan masyarakat lokal, hidup dan berkembang di abad primtif dan diturunkan secara waris sampai dikala ini. Contohnya adalah tari polostomo, erang dan bardin.





Sedangkan tari kreasi baru ialah tarian klasik yang digubah dan dikembangkan sesuai zaman dengan menjaga nilai yang dimilikinya. Contohnya adalah tari merak dan tari kupu-kupu.





Tari Bali





Tari asli Bali memiliki ciri dan karakteristik tersendiri dibanding tarian kawasan yang lain. Biasanya tarian-tarian dari Pulau Dewata mempunyai ikatan dengan keagamaan serta bagian-komponen sakral.





Tarian asal Bali dapat dikelompokkan dalalam 3 kategori, yaitu tari wali / sakral, tari bebali / semi sakral, dan tari balihan / hiburan. Berikut ini yakni klarifikasi masing-masing klasifikasi tari Bali tersebut, ialah:





1. Tari Wali / Bali / Sakral





Tari sakral Bali ialah sebutan lain untuk tari wali atai tari sanghyang. Tarian yang masuk kelompok ini hanya boleh dipentaskan dikala upacara keagamaan. Biasanya tarian-tarian wali merupakan pemanis upacara keagamaan.





Selain itu, ada pula asumsi bila tari sakral wali yaitu hiburan yang ditujukan untuk para leluhur atau tuhan-dewi khayangan yang turun ke bumi (mercapada). Umumnya kategori tarian Bali ini digelar di area pura dengan perlengkapan dan busana adab. Bahkan beberapa diantaranya cuma boleh ditarikan oleh gadis yang masih suci.





Tari tradisional Bali yang masuk klasifikasi tari sakral yakni tari sanghyang dedari, shanghyang jaran, tari rejang, tari baris, dan tari pendet.





2. Tari Bebali / Semi Sakral





Tarian ini yaitu jenis tari semi sakral yang dapat difungsikan untuk acara adab keagamaan serta tari hiburan. Jika dipentaskan di area pura, umumnya dilaksanakan di halaman tengah atau madya madala. Kisah yang diangkat dalam tarian ini adalah kalon terkait upacara tersebut.





Berikut ini ialah berbagai macam tarian semi sakral Bali atau tari bebali, yakni tari topeng (sanghyang, sidakarya, panca, pajegan) dan tari gambuh.





3. Tari Balihan / Hiburan





Kelompok tari ini berfungsi selaku tarian hiburan masyarakt. Umumnya tari jenis ini dipentaskan di panggung atau gedung serta are terluar pura. Tari balihan senantiasa mengalami dinamika dan perkembangan oleh senimat tari Bali.





Beberapa tarian yang masuk dalam klasifikasi ini antara lain tari janger, kecak, cendrawasih, puspa anjalai, manukrawa dan tarian tradisional terbaru lain.





Berbagai Macam Tari Tradisional Bali





Berikut ini yaitu daftar lengkap aneka macam macam tarian tradisional yang berasal dari Bali, antara lain:





1. Tari Kecak





Tari kecak adalah tarian Bali yang sungguh terkenal. Tarian ini dimainkan oleh puluhan bahkan ratusan penari pria yang membentuk gugusan bulat. Ciri utama dari tari kecak adalah teriakan kata “cak cak cak” secara serentak oleh para penari dengan gerakan dua tangan keatas.





tarian kecak




Tarian kecak mengisahkan wacana dongeng Ramayana, adalah saat terjadinya pertempuran antara Rama yang dibantu oleh Hanoman untuk melawan Rahwana. Tari ini merupakan ciptaan dari seniman tari bali bernama Wayan Limbak yang bekerjasama dengan seniman lukis Jerman berjulukan Walter Spies pada tahun 1930-an.





2. Tari Pendet





Tari pendet yaitu tarian pemujaan yang sering dipentaskan di pura oleh umat Hindu selaku bagian dari prosesi ibadah untuk menyambut datangnya Dewa dari langit. Jenis tarian Bali ini dimainkan oleh penari perempuan dalam jumlah tertentu dengan mengenakan busana adab khas Bali. Para penari dilengkapi pula dengan hiasan bunga serta membawa sesajen.





tarian pendet




Tarian ini juga berkembang menjadi tari penyambutan atau lebih diketahui tari selamat tiba bagi tamu atau pelancong yang berkunjung ke Pulau Dewata. Selain itu, tari pendet juga kerap dipentaskan ketika pembukaan acara-program resmi.





3. Tari Barong





Tari yang berasal dari Bali ini dimainkan oleh penari dengan mengenakan kostum barong bermuka seram berhiaskan ornamen khas Bali. Kata barong dalam tarian ini disangka berasal dari kata “bahruang” atau memiliki arti beruang.





Meski berasal dari sertifikat beruang, akan tetapi banyak versi topeng lain, mirip barong asu, baron blablasan, barong gajah, barong macan dan sebagainya. Oleh beberapa masyarakat, topeng barong kadang kala juga menjadi dekorasi rumah.





penari barong




Tarian barong dilaksanakan oleh dua orang penari laki-laki. Penari posisi depan ialah pemakai topeng, sedangkan penari yang berda dibelakangnya bertugas untuk menggerakan badan dan ekor barong.





Nilai, makna dan filosofi yang diangkat dalam tari barong Bali yaitu peperangan antara sifat baik dan jelek. Sifat baik diwakili oleh barong, sedangkan sifat jahat diwakili oleh rangda. Tarian ini sungguh sakral dan hanya dipentaskan pada upacara ritual tertentu.





4. Tari Legong





Menurut sejarahnya, tari legong ialah tarian yang berasal dari lingkungan keraton. Akan namun seiring pertumbuhan zaman, tarian ini menyebar di penduduk dan dapat ditemui saat program-acara lain. Kata “legong” memiliki makna, ialah “leg” atau luwes dan “gong” yang bermakna gamelan tradisional Bali.









Saat menarikan tarian ini, penari legong yang berjumlah 2 atau 3 orang akan membawakan gerakan anggun dan gemulai dengan menjinjing kipas. Gerakan penari akan diiringi oleh alat musik tradisional Bali. Beberapa jenis tari legon Bali adalah legong keraton atau lasem, legong jobog, legong legod bawa, legong sudarsana, dan legong kuntul.





5. Tari Trunajaya





Trunajaya adalah tari Bali yang mengisahkan wacana seorang laki-laki yang jatuh cinta dan ingin menarik hati perempuan pujaannya. Pada awalnya tarian ini hanya dimainkan oleh penari pria, akan namun kemudian berkembang dan tarian ini dikerjakan pula oleh perempuan.





Tari trunajaya yakni tarian heroik. Kata truna memiliki arti cowok, sedangkan jaya berarti puncak. Tarian ini diciptakan pada tahun 1915 oleh Pan Wandres dalam bentuk kebyar legong dan kemudian disempurnakan oleh I Gede Manik.





Keunikan tari trunajaya berada pada gerakan penari yang membelalakkan mata sambil memasang kuda-kuda. Gerakan ini yaitu simbol daro kejantanan penari dikala hendak menyatakan cintanya.





6. Tari Baris





Tari baris yakni salah satu tarian ritual Bali yang kini bermetamorfosis tarian hiburan penduduk . Sesuai dengan namanya, tarian ini dilakukan dengan contoh atau formasi berbaris 8 hingga 40 penari pria.





Tari baris yaitu tarian Bali yang bercerita perihal ketangguhan para ksatria Bali. Hal tersebut juga ditampilkan pada gerakan-gerakan tubuh penari yang tampakhandal.





Para penari mengenakan kostum kahs Bali dengan ornamen di bab kepala, badog, lamak, awir, baju beludru dan celana panjang. Tarian ini juga dipentaskan sebagai persembahan dan wujud rasa syukur.





7. Tari Panji Semirang





Panji semirang adalah tari Bali yang diciptakan oleh seniman bernama I Nyoman Kaler pada tahun 1942. Tari panji semirang mengisahkan tentang petualangan Putri Galuh Candrakirana saat mengebara dan menyamar selaku laki-laki berjulukan Raden Panji untuk menetralisir kesedihan seusai suaminya meninggal.





Ciri dari tarian ini ialah penari wanita yang mengenakan kostum, riasan dan properti untuk menyamar sebagai laki-laki dan gerakan membelalakkan mata sambil tersenyum. Tari panji semirang tergolong tarian hiburan sehingga tidak dipentaskan di area pura.





8. Tari Margapati





Tari margapati yakni tarian bali yang mempunyai makna sebagai tarian menuju ajal. Ketika melihat pentas tarian ini, kita akan melihat penari gagah dan bergerak lincah bagai pria. Gerakan tersebut dikerjakan secara cepat seperti hendak menyergap.





Margapati berasal dari dua kata, adalah marga yang mempunyai arti binatang dan pati yang memiliki arti raja. Tarian ini tergolong tari putra keras dan melukiskan gerak gerik singa yang tengah berkelana memburu mangsa.





9. Tari Wirayudha





Tari wirayudha ialah tarian perang dari Bali yang diperankan oleh 2 hingga 4 orang penari pria dilengkapi senjata tombak. Tari Bali ini bercerita perihal sekelompok Bali Dwipa yang sedang bersiap untuk maju dan bertempur di peperangan.





Wirayudha berasal dari dua kata, yaitu wira yang berarti pahlawan dan yidha yang bermakna perang. Sosok prajurit kerajaan yang gagah berani adalah gambaran dari gerakan tarian ini.





Tari wirayuda diciptakan pada tahun 1979 selaku hasil kreasi tari tradisional terbaru oleh I Wayan Dibia. Karena bertema perang, maka penari mengenakan hiasan ikat kepala yang disebut udeng-udengan.





10. Tari Condong





Menurut iktikad penduduk yang diwariskan secara turun temurun, tari Condong ialah tarian Bali yang berasal dari mimpi pangeran dari Sukawati ketika sakit pada masa ke-19. Saat itu, beliau berimajinasi bertemudengan dua orang gadis anggun yang sedang menari dengan gerakan lemah gemulan nan cantik.









Sang pangeran yang menyaksikan gerakan dengan iringan gamelan Bali tersebut sangat terkagum-takjub. Kemudian sesudah pangeran sembuh, ia mengajarkan gerakan tarian yang dilihat dalam mimpinya kepada beberapa perempuan.





11. Tari Janger





Tari Janger yaitu tari Bali yang masuk dalam kalangan tari pergaulan anak muda yang dipercaya telah ada sejak tahun 1930. Tarian ini dimainkan oleh pasangan penari putra dan putri yang berjumlah 10 sampai 16 orang. Penari-penari tersebut juga menyanyikan lagu janger secara bersahut-sahutan.









Menurut cerita, tarian ini terinsipirasi dari gerakan memetik kopi. Tarian janger masuk dalam kategori tari balihan selaku tarian upacara dan hiburan.





12. Tari Puspanjali





Tari puspanjali ialah tarian Bali yang berfungsi selaku tari penyambutan. Tarian ini dimainkan oleh 5 hingga 7 orang penari perempuan dengan mengenakan pakaian adat Bali. Pakaian yang dikenakan terinspirasi dari upacara rejang dalam penyambutan tamu undangan.





Ciri dari tari puspanjali ialah penari yang menenteng bokoran serta melaksanakan gerakan lemah lembut dan gemulai dengan iringat musik yang dinamasi. Tarian ini diciptakan oleh N.L.N Swasthu Wijaya (peanta tari) dan I Nyoman Windha (penata tabuh) apda tahun 1989.





13. Tari Topeng Bali





Tari topeng Bali yakni salah satu tarian sakral dari Bali. Bagi masyarakt Bali, topeng memiliki arti dan makna penting. Hal tersebut terkati dengan upacara keagamaan Hindu.





Tari topeng Bali ialah tarian yaang kental dengan bagian magis dan menjadi seni yang sakral. Filosofi topeng yang dikenakan penari yakni representasi dewa-ilahi yang menganugerahkan ketentraman dan keamanan bagi masyarakat Bali.





14. Tari Baris Tunggal





Tari baris tunggal ialah seni tari yang berasal dari dari Pulau Dewata. Berdasarkan asumsi, tarian ini muncul pada periode ke-16. Dugaan ini berasal dari info dalam Kidung Sunda. Dalam naskah tersebut diceritakan bahwa ada tujuh jenis tari baris yang dibawakan dalam upacara kremasi di Jawa.





Selain itu, ada pula informasi bahwa pada permulaan kedatangan tari baris tunggal merupakan bab dari ritual keagamaan ketika itu.





15. Tari Cendrawasih Bali





Tari cendrawasih merupakan hasil karya dari seniman tari bernama I Gede Manik. Menurut sumber sejarah, tarian ini pertama kali ditampilkan di subdistrik atau kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng pada tahun 1920-an.





Tarian ini juga diolah oleh koregrafer berjulukan N.LN Swasthi Waiyaja Bandem pada tahun 1988 dan hingga sekarang sering dipentaskan. Tari cendrawasih Bali yakni tarian yang menggambarkan keindahan corak tubuh burung khas Papua. Sebab bagi penduduk Bali, burung cendrawasih diketahui selaku manuk dewata.





Tari ini dipentaskan oleh 2 orang penari yang berperan selaku cendrawasih jantan dan betina. Gerakan-gerakan penari ialah simbol perilaku sepasang burung yang tengah memadu kasih.





16. Tari Kebyar Duduk





Kebyar duduk yaitu tari Bali yang diciptakan oleh maestro kesenian tari asal Tabanan bernama I Ketut Mario pada tahun 1925. Tarian ini juga diketahui selaku tari kebyar terompong dikala dimainkan dengan alat musik terompong.





Gerakan tari kebyar duduk didominasi oleh gerakan dalam posisi duduk dengan menyilangkan dua kaki atau bersila. Gerakan-gerakannya dilakukan dalam posisi susah, yaitu setengah jokngkok dan nampak sungguh unik saat penari bergerak melangkah dan berpindah dengan sangat cepat.





Tarian ini yaitu tari tunggal. Unsur yang ingin disampaikan tari kebyar duduk adalah nuansa musik dan ekspreis waja serta gerakan penari.





17. Tari Durga Mahisasura Mardini





Tari durga mahisasura mardini yakni karya seni tari Bali yang ialah tarian kreasi dan terinspirasi dari cerita durga mahisasura mardini sesuai yang tertulis di lontar siwagama.





Tarian ini sangat dekat dengan budaya Bali. Esensi tarian Bali tampakdalam gerakan, make up, pakaian tradisional serta musik yang mengalun mengiringi tarian ini.





18. Tari Cilinaya





Tari tradisional Bali ini diciptakan oleh I Wayan Dibia, seorang maestro tari Bali pada tahun 1986. Mulanya, tari cilinaya diciptakan untuk pertunjukan Sekaa Gong Patra Kencana Singapadu di Gianyar. Cili ialah pakaian penari yang melambangkan keceriaan dan kegembiraan sebagai pesan utama tarian ini.





19. Tari Gopala





Tari tradisi Bali selanjutnya yakni tari gopala yang menceritakan tingkah laris sekelompok penggembala sapi yang sedang berada di ladang atau area penggembalaan. Kata gopala berasal dari bahasa kawi yang bermakna penggembala sapi.





Tarian ini diciptakan oleh I nYoman Suarsa selaku penata tari dan I Ketut Gede Asnawa selaku penata musik. Jumlah penari gopala antara 4 sampai 8 orang penari pria. Hal menawan dari tarian ini adalah ekspresi humoris dari penari melalu gerakan-gerakan yang dilakukannya.





20. Tari Ciwa Nataraja





Tari Ciwanataraja adalah tarian khas Bali dan tergolong tarian persembahan. Dewi Ciwa Nataraja yakni perwujudan dari Siwa selaku dewa para penari.





Gerakan peanri ciwa ialah pacanran tenaga prima yang menyatu sehingg menciptakan alam semesta. Oleh penduduk Bali, tarian ini diandalkan sebagai campuran bagian Hindu, seni dan ilmu wawasan.





21. Tari Belibis





Tari angsa ialah karya cipta N.L.N Swasthi Wijaya Bandem dan I Nyoman Windah pada tahun 1984. Tari Bali ini diilhami dari kisang Angling Dharma. Saat sedang mengembara, Raja Angling Dharma berjumpa dengan putri raksasa pemakan manusia. Kemudian alasannya khawatir dimengerti sosoknya, lalu Angling Dharma mengutuknya menjadi burung bebek.





Tarian ini ditarikan dalam suatu kalangan. Gerakannya terlihat sungguh lentur seperti seekor burung bebek. Contohnya adalah gerakan kepala dan leher, persepsi mata, serta gerakan tangan dan kaki.





Tari angsa diiringi oleh gamelan Bali yang dimainkan secara berangasan dan lincah. Alat musik dalam gamelan Bali antara lain Gangsa, Cengceng, Reong, Kempul, Penyahcah, Suling, Kendang, Gong, Jegogan, dan Kajar.





22. Tari Manukrawa





Tari manukrawa ialah tarian Bali yang masuk dalam golongan tari tradisional. Tarian ini diciptakan pada tahun 1981 oleh I Wayah Dibia selaku koreografer dan I Wayan Beratha selaku komposer.





Awalnya, tari manukrawa ialah bab dari sendratari ramayana mahabarata bale gala-gala karya tim sendratari ramayana mahabarata Bali duit dipentaskan pada tahun 1980. Kemudian dikembangkan dan lepas selaku tarian hiburan.





Nama tarian ini merujuk pada kata “manu” yang mempunyai arti burung, serta “rawa” yang mempunyai arti rawa-rawa. Umumnya tarian ini dipentaskan oleh 5 sampai 7 penari perempuan. Gerakan tarian ini menggambarkan sikap sekelompok burung rawa yang ada dalam kisah wana parwa dari epos mahabarata. Keunikan lain dari tarian ini ialah adanya unusr gerak tari Jawa dan Sunda yang telah diubahsuaikan sedemikian rupa.





23. Tari Rejang





Tari rejang adalah seni tari tradisional Bali yang populer digelar ketika acara upacara keagamaan di pura. Tarian ini memiliki gerakan sederhana naum lincah dan progresif.





Tari rejang adalah simbol dedikasi terhadap dewa-dewi agama Hindu Bali. Para penari mengenakan pakaian budpekerti Bali serta dekorasi yang khas. Pola lantai tarian ini membentuk barisan melingkar di halaman pura atau pelinggih dan kadang dijalankan dengan berpegangan tangan.





24. Tari Tenun





Tari tenun ialah tarian budbahasa dari Bali yang menggambarkan perempuan Bali ketika menciptakan kain tenun atau kain tradisional khas Bali timur. Para penari menyuguhkan verbal besar hati dikala melaksanakan tarian.





Tarian ini diciptakan pada tahun 1962 oleh I Nyoman Ridet dan I Wayan Likes. Biasanya tari tenun Bali dibawakan oleh 3 orang penari atau lebih. Busana tari ini mempunyai keunikan, adalah kepala penari memakai lelunakan, baju memakai tapih, kamen dan selendang yang dililit di dada, sabuh prada, bunga sandat berjumlah 3 buah, serta bunga semanggi.





25. Tari Gambuh





Tari gambuh yaitu tari tradisional Bali berbentukdrama yang dipengaruhi oleh kultur Jawa-Hindu dari Jawa Timur. Tarian ini menjadi warisan drama tari klasik yang terlahir dari Puri dan masih dilestarikan hingga sekarang.





26. Tari Telek





Tarian telak adalah salah satu tari Bali yang masih dipentaskan secara terorganisir oleh sejumlah banjar atau desa adat di Bumi Serombotan, Klungkung, Pancoran Geigel dan Jumpai. Bagi masyarakat Bali, tarian ini ialah fasilitas meminang keselamatan dunia.





Bahkan mereka percaya bila tarian ini tidak dipentaskan, maka akan memanggil sasab atau penyakit, merana atau hama penyakit flora dan ternak, serta marabahaya dan mengacaukan harmonisasi dunia.





27. Tari Wiranata





Tari wiranata ialah tari kreasi dari Bali hasil ciptaan I Nyoman Ridet pada tahun 1960. Tarian ini menggambarkan sosok heroik yang menyampaikan pesan dan kesan gagah, berwibaha dan kuat.





Tarian ini umumnya ditarikan oleh penari putir, walaupun juga bisa ditarikan oleh penari putra. Penari tersebut dalam melaksanakan secara tunggal maupun berkelompok.





28. Tari Panyembrama





Panyembrama adalah tari penyambutan dari Bali yang diciptakan oleh I Wayan Berata pada tahun 1970-an. Selain sebagai tari selamat tiba, tari ini juga dipentaskan dalam upacara agama Hindu di pura lengkap dengan persembahan sebelum tari sanghyang atau rejang.





Tarian ini dipentaskan oleh beberapa penari perempuan dengan ciri lirikan mata, senyum dan gerak gemulai manis mempesona. Musik pengiring tarian panyembrama ialah gamelan gong kebyar dan penari mengenakan busana etika Bali.





29. Tari Sanghyang





Tari sanghyang ialah tarian sakral umpat Hindu Bali. Tarian ini ialah tambahan upacara dan berguna untuk menghalau wabah penyakit yang melanda desa atau daerah tertentu. Selain itu, masyarakat Bali percaya bahwa tarian ini mampu menjadi pelindung dari kekuatan negatif.





Tari sanghyang Bali ialah warisan kebudayaan pra-Hindu yang umumnya ditarikan oleh dua gadis yang belum cukup umur dan masih suci. Terdapat aturan khusus bagi penari yang disebut pantangan, yaitu dilarang lewat bawah jemuran pakaian, tidak boleh berkata berangasan, dihentikan berbohong dan dihentikan mencuri.





Tari sanghyang dibagi menjadi berbagai jenis, antara lain sanghyang dedar, deling, penyalin dan celeng.





30. Tari Kupu-kupu





Tari ini mempunyai istilah lain, adalah tari kuku-kupu tarum. Tarian ini tergolong tari Bali tradisional. Menurut sejarah, tari kupu-kupu diciptakan oleh I Wayan Beratha pada tahun 1960-an.





Tari ini dimainkan oleh 5 orang penari perempuan atau lebih. Inti cerita yang ingin disampaikan kepada penonton digambarkan lewat kupu-kupu bewarna biru tua atau tamum yang terbang dan hingga dari satu bunga ke bunga lainnya. Gerakan peanri menggambarkan keindahan, kedamaian dan eksotisme Pulau Dewata.


Comments

Popular posts from this blog

Sampah Organik – Pengertian, Jenis, Pengelolaan & Faedah

Mengatasi Batuk Asma Pada Ibu Hamil: Pengetahuan Dan Tips Untuk Mendukung Kesehatan Ibu Dan Janin

Hidroponik – Pemahaman, Sejarah, Keunggulan, Kelemahan, Jenis, Penerapan & Media Tanam